Museum ini enggak bakal bikin kamu bosen dan ngantuk. Tapi, malah sebaliknya. Kamu bakal betah dan enggak peduli sama waktu. Sebelum kamu pergi ke wahana satu ini, sebaiknya siapkan beberapa kamera atau penuhi batre handphonemu dan pijat-pijat kaki untuk pemanasan. Kenapa? Terus baca.
De Mata; Yap. Museum 3D ini menjadi sesuatu yang baru di Kota Pelajar. Ada kurang lebih 130 gambar yang ditampilkan di museum ini yang berhasil membuat kamu takjub karena seninya atau gambar 3D yang memikat mata. Semua gambar atau lukisan di museum ini seolah-olah nyata dan hidup. Keluar dari bingkai dan merasakan adanya keberadaan kamu dan sebaliknya.
Tenang saja, gambar dan lukisan 3D ini secara berkala akan diganti dengan gambar 3D yang baru. Jadi, kamu enggak bakal bosen jika suatu saat berkunjung atau kembali ke tempat ini lagi dengan seseorang yang berbeda. De Mata ini menampilkan beraneka jenis gambar atau lukisan 3D, mulai dari yang bertema super hero, roman, sirkus, alam, olahraga, tokoh, binatang, ornament, serta obyek wisata tamansari dan pagelaran kraton.
Di De Mata ini juga, memang enggak semua menampilkan lukisan-lukisan 3D asli, ya. Beberapa merupakan hasil dari olahan digital print. Tetapi, hal itu sama sekali enggak mengurangi kerennya dan takubnya karya seni di museum 3D ini.
Setelah memutuskan ke museum ini, kamu pasti enggak akan buang-buang kesempatan untuk berfoto-foto narsis. Oh, ya, jangan khawatir jika kehabisan gaya berpose di lukisan-lukisan 3D ini. Karena, di tiap gambar memuat contoh-contoh foto yang enggak kalah gokil sama gambar 3D-nya itu sendiri.
De Mata adalah museum 3D yang pertama ada di DIY dan Jogja. Bukan cuma itu, De Mata ini menjadi museum 3 dimensi paling besar di dunia, karena memiliki banyak koleksi. Keren, kan? Museu-museum 3D di Negara lain, seperti China, Jepang, Hongkong, Korea dan Singapura, rata-rata mereka hanya memamerkan kurang lebih 70 gambar dan lukisan 3D. Menariknya lagi, di De Mata ini ada lukisan atau gambar 3D yang ukurannya sangat besar, dengan panjang sekitar 5 meter.
Salah 1 kuliner terbaik di Jogja: Bong Kopitown, Sensasi Makan Di Dalam Penjara
Pertanyaannya, karya siapa saja yang ada di museum 3D Jogja ini?
Sebagian besar kebanyakan karya yang dipamerkan di sini adalah milik Petrus Kusuma, sisanya merupakan hasil kreatifitas para mahasiswa seni rupa atau ISI Jogjakarta. Adapun museum De Mata ini berbentuk seperti labirin, dengan luas kira-kira 1600 meter. Jadi, kita yang ingin mengkhatamkan atau melihat semua koleksi di museum ini, harus memakan waktu yang lumayan lama. Ditambah, biasanya tiap gambar atau lukisan 3D yang kita amati, enggak langsung pergi begitu saja tanpa berfoto.
Hal yang perlu kamu siapkan saat memutuskan pergi ke museum 3D De Mata;
- Siapkan energi yang cukup karena yang pasti kamu akan berjalan berjam-jam untuk mengamati lukisan-lukisan 3D itu.
- Siapkan beberapa kamera atau batre cadangan yang penuh, karena biasanya satu batre kamera enggak cukup kuat untuk menemani dan menampung foto-foto kamu dan lukisan 3D ini.
- Agar enggak mengantri untuk berfoto di tiap lukisan 3D, datanglah pada saat museum baru buka atau weekday. Kenapa? Pada waktu-waktu itu, pengunjung museum masih sepi. Jadi kamu enggak perlu menunggu dan enggak perlu malu untuk berfoto atau mengulang-ulang foto.
- Karena syarat menikmati museum ini adalah dengan bahagia.
Museum De Mata berlokasi di Basement XT Square.
Jl. Veteran, Pandeyan, Yogyakarta (bekas terminal Umbulharjo).
Museum dibuka mulai jam 10.00 – 22.00 Wib.
Tarif masuk museum De Mata biasanya Rp. 50.000/orang.
- Khusus hari Senin – Kamis (enggak berlaku jika hari libur), jam 10.00 – 15.00 Wib; Rp. 35.000 rupiah.
- GRATIS bagi yang berulang tahun pada tanggal kunjungan.
Nomor telp. 0274 – 7198 – 777.
Nah, apakah sekarang kamu tertarik berkunjung ke museum ini?